Untuk kamu yang memelihara anjing dan kucing perlu waspada terhadap otitis. Meskipun tampak
remeh, infeksi pada telinga tersebut dapat berakibat fatal. Tak hanya pada organ
pendengaran, penyakit otitis juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada
organ keseimbangan tubuh.
Jika kucing kamu mengalami radang pada telinga kemungkinan itu adalah infeksi jamur. Obatilah dengan obat tetes telinga anti-jamur khusus
untuk kucing. “Dosis pemberiannya 2 kali setiap harinya, pagi dan sore,”
Agar tidak terinfeksi kembali, jagalah kebersihan tubuh kucing kessayangan kamu. Untuk perawatan umum, setiap 1 bulan sekali rambutnya dicukur agar
terhindar dari jamur di badan atau rambutnya. Selain
itu, bersihkan dengan tisu basah setiap harinya. Rambut badannya
selalu disisir secara teratur supaya tidak tumbuh kusut.
Penyakit radang telinga (otitis)
Telinga,
merupakan organ pancaindera yang penting bagi anjing dan kucing. Di samping
berfungsi sebagai indera pendengaran, telinga berperan dalam mengatur
keseimbangan posisi tubuh. Sistem vestibularlah yang menjadi pengatur
keseimbangan tubuh ini. Singkatnya, jika terdapat gangguan dalam sistem ini,
keseimbangan tubuh akan terganggu.
Organ
telinga, dapat terkena serangan penyakit atau pun kelainan. Untuk itu, sangat
penting menjaga agar organ telinga hewan kesayangan agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai kelainan dan
penyakit. Pemilik hewan kesayangan sebaiknya telaten dalam merawat indera
pendengaran tersebut.
Penyakit
yang menginfeksi telinga, baik kucing maupun anjing, dikenal
dengan istilah penyakit otitis. Penyakit ini dapat diklasifikasikan menjadi dua
jenis, yaitu interna otitis dan externa otitis. Jenis pertama merujuk pada peradangan telinga bagian dalam.
Sementara istilah yang kedua merujuk pada radang telinga di bagian luar.
Otitis
yang parah dapat menyebabkan kepala miring (head
tilt) pada hewan kesayangan. Gejalanya, kucing tidak mampu menjaga
keseimbangan tubuh, antara lain dia tidak mampu berjalan mengikuti garis lurus.
Hal ini disebabkan infeksi sudah menjalar ke bagian
telinga bagian dalam.
Seperti
pada manusia, di bagian telinga dalam terdapat alat atau organ pengatur keseimbangan. Dengan
demikian, jika bagian ini terinfeksi, organ tidak berfungsi secara normal dan berakibat pada terganggunya keseimbangan. Otitis juga dapat
mempengaruhi indera penglihatan. Lebih parah lagi, infeksi ini dapat merembet
ke sistem saraf lainnya.
Penyebab radang telinga
Mengingat
pentingnya organ telinga, pemilik hewan kesayangan tentu tidak ingin anjing dan
kucingnya terkena radang telinga. Untuk itu, ada baiknya mengetahui beberapa
hal yang dapat menjadi penyebab radang telinga beserta cara menanggulanginya. Berikut beberapa hal umum yang menurut drh.
Puspasari Respatiningtyas menjadi penyebab radang telinga pada kucing dan anjing.
Lubang telinga kotor
Kotoran yang dibiarkan terus menumpuk dapat menyebabkan
radang telinga. Hewan yang menderita radang ini terlihat sering menggaruk
telinga secara berlebihan sehingga menyebabkan luka. Kotoran
telinga harus dibersihkan secara berkala. Jika tidak, kotoran akan menumpuk dan
posisinya terdorong semakin ke dalam. Kondisi demikian dapat menyebabkan gatal
pada saluran telinga dan memunculkan bau tidak sedap.
Infeksi tungau telinga (ear
mite)
Telinga
kucing atau anjing yang jarang dibersihkan rentan terhadap serangan tungau
telinga yang menimbulkan infeksi dan
peradangan. Tidak hanya menjadi luka, infeksi tungau juga dapat mengakibatkan
telinga menebal. Hal ini merupakan respon telinga terhadap serangan tungau. Untuk
mencegah hal tersebut, bagian dalam telinga kucing harus sering dibersihkan
secara teratur. Menyisir
rambut kucing atau anjing secara berkala serta membersihkannya secara teratur,
dapat mengurangi risiko berkembangbiaknya tungau.\
Lubang telinga kemasukan air
Radang telinga
juga dapat disebabkan infeksi akibat kemasukan air.
Air yang terjebak masuk ke dalam telinga kucing, misalnya saat memandikan (grooming), tidak mudah dikeluarkan. Pasalnya, saluran
lubang telinga pada kucing tidak lurus, tetapi membentuk huruf “L”, yang
menyulitkan air untuk dikeluarkan. Dengan demikian, air yang bertahan lama di
dalam rongga telinga bagian dalam dapat memicu terjadinya infeksi, baik oleh
jamur maupun bakteri. Oleh karena itu, kegiatan memandikan perlu memperhatikan
lubang telinga agar tidak kemasukan air. Caranya dengan menyumpal bagian lubang
telinga dengan kapas atau bahan lunak lainnya.
Alergi atau hipersensitif
Bukan tidak
mungkin, radang telinga terjadi karena adanya alergi pada hewan kesayangan,
misalnya terhadap jenis makanan tertentu. Alergi terhadap makanan dapat menyebabkan
iritasi pada kulit, terutama pada wajah, termasuk telinga. Iritasi pada kulit telinga dapat
menimbulkan rasa gatal yang memicu anjing
atau kucing untuk terus menggaruk bagian tersebut. Akibatnya, hal ini dapat
menimbulkan luka pada telinga. Gejala alergi karena makanan dapat ditengarai
dari rasa gatal yang muncul secara simetris pada bagian-bagian wajah, dada, dan
daerah selangkangan pada anjing. Jika pemicu radang telinga berupa alergi
makanan, jalan satu-satunya yaitu dengan menggantinya. Untuk mengetahui jenis
makanan pengganti, ada baiknya dikonsultasikan dengan dokter hewan. Ada
beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi pada anjing atau kucing
tertentu.
Struktur dan bentuk daun telinga
Menurut
drh. Puspasari Respatiningtyas, radang telinga dapat disebabkan oleh bentuk
atau struktur daun telinga,
terutama kerapkali terjadi pada anjing dengan
memiliki daun telinga yang panjang seperti retriever, basset hound, spaniel,
dan lainnya. Daun telinga yang panjang menjuntai menyebabkan kondisi lubang
telinga menjadi lembap
karena selalu tertutup. Jika kondisi lembab tersebut ditambah dengan kurangnya
perawatan, infeksi atau radang besar kemungkinannya terjadi. Tak jarang, peradangan
disertai dengan pendarahan pada daun telinga (othematom). Jika ini terjadi, daun telinga akan menggelembung
karena berisi darah yang membeku.
Oleh
karena itu, pemilik hewan kesayangan sebaiknya lebih telaten jika anjing yang
dimiliki termasuk ke dalam jenis di atas. Anjing-anjing dengan daun telinga
lebar, panjang dan menjuntai perlu mendapat perawatan ekstra terhadap daun
telinganya.
Dapatkah
infeksi telinga (otitis) diobati?
Menurut
pemaparan drh. Neno, secara umum, kasus infeksi telinga dapat disembuhkan
dengan pengobatan secara teratur dan membersihkan telinga. Sebagian besar kasus
ini dapat disembuhkan dalam kurun waktu dua pekan. Pengobatan harus dilakukan
setelah melewati diagnosis
penyakit secara tepat. Namun, pada beberapa kasus infeksi yang lebih berat,
penyakit dapat disembuhkan meskipun fungsi
organ pendengaran tidak dapat dikembalikan seperti semula.
Jika, berdasarkan diagnosis, penyebab infeksi tersebut adalah bakteri,
pengobatan yang tepat adalah menggunakan obat tetes telinga yang mengandung zat
antibiotik. Jika kasus infeksi akibat serangan tungau, obat
tetes telinga yang mengandung antiektoparasit dapat dilakukan. Alternatif lain yaitu injeksi obat golongan avermectin, misalnya
ivermectin dan selamectin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar