Ciri-ciri Kucing Berbadan Dua

Pemilik kucing dapat mengetahui ciri-ciri kucing yang sedang hamil melalui perubahan perilaku dan fisik induk kucing. Sama halnya dengan manusia, kehamilan kucing pun memberikan dampak terhadap perilaku dan kondisi fisik kucing tersebut.
Sesudah catlovers selesai mengawini kucing kesayangannya, banyak yang tidak paham atau masih bingung ciri-ciri induk kucing apakah hamil atau tidak. Apa saja cirinya? simak ulasan kami berikut.

Bagi Anda yang memelihara kucing betina, menjadi hal yang menyenangkan untuk dapat menyaksikan kucing betina tersebut memiliki keturunan. Suasana rumah pun akan semakin semarak dengan kehadiran anak-anak kucing yang menggemaskan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perkawinan dengan kucing jantan satu ras maupun beda ras pun dilakukan.
Pemilik kucing dapat mengetahui ciri-ciri kucing yang sedang hamil melalui perubahan perilaku dan fisik induk kucing. Sama halnya dengan manusia, kehamilan kucing pun memberikan dampak terhadap perilaku dan kondisi fisik kucing tersebut.
Berikut beberapa perubahan perilaku sebagai ciri kucing hamil yang perlu diketahui.

1.     Muntah - muntah
Kucing pun mengalami muntah-muntah pada masa kehamilannya. Walaupun tidak semua kucing mengalami hal ini, tetapi jika muncul gejala tersebut, sebaiknya pemelihara membawa kucing ke dokter hewan untuk memastikan penyebab muntah tersebut.

2.     Siklus birahi berhenti
Selama kehamilan, produksi hormon progesteron dalam tubuh meningkat tajam, mencapai puncaknya sekitar hari ke-35 setelah kawin. Pada saat inilah kucing mengalami pemberhentian siklus birahi (siklus estrus). Apabila kondisi ini terjadi, kemungkinan besar kucing tersebut sudah dalam kondisi hamil.

3.     Kucing menjadi manja
Pada masa kehamilan, kucing akan cenderung lebih manja dan menginginkan perhatian lebih dari pemiliknya. Perilakunya berubah menjadi lebih lembut dan tenang. Namun memasuki masa melahirkan, kucing akan berubah menjadi gelisah. Beberapa hari terakhir sebelum lahir, induk menjadi gelisah dan mulai mencari tempat tenang untuk melahirkan. Induk kucing berusaha meningkatkan bau tubuhnya di daerah sekitar tempat melahirkan, untuk mempermudah anak-anaknya kembali setelah bermain disekitar sarang.

4.     Nafsu makan bertambah
Kucing hamil akan membutuhkan lebih banyak nutrisi bagi tubuhnya dan janinnya. Secara alamiah ia akan lebih banyak mengonsumsi makanan dibandingkan biasanya.
Selain perubahan perilaku, Marsenia menjelaskan bahwa kucing hamil mengalami perubahan fisik berikut.

1.     Perut membesar
Masa kebuntingan atau kehamilan kucing bervariasi, antara 59—70 hari, rata-rata 6365 hari atau sekitar 9 minggu. Seiring dengan usia kehamilan yang semakin bertambah, perut kucing juga akan mengalami pembesaran. Hal ini akan terlihat ketika sudah memasuki minggu ke-5 kehamilan. Perut akan terus membesar sampai tiba masa kelahiran.

2.     Bulu rontok
Bulu-bulu yang tumbuh di sekitar puting susu kucing akan mengalami penipisan atau kerontokan. Penipisan bulu ini juga biasanya terjadi pada bagian tubuh kucing yang lain, tetapi bersifat sementara.

3.     Puting membesar
Begitu melahirkan, kucing secara naluriah akan menyusui bayi-bayinya. Pada masa kehamilan, tubuh kucing mengalami perubahan di bagian puting susu. Puting susu tersebut akan membesar dan berwarna kemerah-merahan.

4.     Keluar susu
Air susu mulai diproduksi dan bisa dikeluarkan sekitar 23 minggu akhir masa kehamilan. Jadi, bila puting susu dipencet dengan lembut dan terlihat ada cairan susu, kelahiran akan terjadi sekitar 2—3 minggu lagi.
 “Dokter hewan atau orang yang berpengalaman dapat memastikan kehamilan dengan palpasi (perabaan) pada umur kehamilan 3—4 minggu. Alat alat seperti USG (ultrasonografi) dan rontgen (X-ray) juga dapat dipergunakan untuk memastikan kehamilan. Namun detak jantung janin kucing baru bisa dideteksi setelah berumur 3 minggu,” jelas Marsenia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar