Cegah dan Tangkal Tuntas Cacingan pada Anjing dan Kucing


gejala cacingan pada hewan kerap kali ditemui, segeralah ditangani karena penyakit ini dapat berdampak buruk bagi si hewan

Sebagian besar infeksi cacing pada anjing maupun kucing berawal dari mulut hewan inang. Selain itu, ada beberapa jenis cacing yang infeksinya melalui hewan perantara (vektor), misalnya kutu atau nyamuk.
Salah seorang penggemar kucing, Annisa Mahardika Putri, mengungkapkan bahwa kucing persianya pernah terkena cacingan. Menurut pengakuannya, salah satu ciri kucing terkena cacingan adalah lebih sering mengeluarkan kotoran mata atau belekan, tidak seperti biasanya. Saat itu, ia langsung membawanya ke dokter hewan untuk pengobatan.
Atas saran yang diberikan dokter hewannya, Annisa selalu melakukan pencegahan terhadap cacingan secara berkala. “Saya selalu memberikan obat cacing secara teratur pada Markiko,” ungkap mahasiswi yang memiliki sejumlah kucing berbagai jenis. Dengan pemberian obat cacing setiap 6 bulan, kini kucing persianya tidak pernah lagi mengalami sakit cacingan.
Annisa Putri Mahardika dengan ‘Markiko’,
kucing kesayangannya
Annisa menyarankan agar memeriksakan hewan kesayangan secara berkala ke dokter hewan. Tujuannya agar kesehatan mereka selalu terjaga. Pasalnya, tidak semua infeksi cacingan bisa diketahui jika tanpa diagnosis ahlinya.
Penyebab hewan terjangkit cacingan
Banyak faktor yang menyebabkan hewan kesayangan terinfeksi cacingan, salah satunya adalah faktor lingkungan tinggal. Telur cacing akan menetas dan tumbuh menjadi larva pada kondisi lingkungan yang mendukung, antara lain pada tempat-tempat yang lembap. Sebaliknya, telur cacing tidak akan tahan pada kondisi lingkungan yang kering. Oleh karena itu, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan perawatan tempat hewan kesayangan agar selalu bersih dan kering. Dengan begitu, infeksi cacing pada hewan peliharaan dapat diminimalkan. Upaya lain, hindarkan hewan peliharaan dari kontak dengan binatang-binatang liar, binatang pengerat, atau binatang yang berpotensi terinfeksi cacingan.
Kandang merupakan lingkungan yang paling sering ditinggali oleh hewan kesayangan. Dengan begitu, kesehatan kandang perlu mendapat perhatian lebih. Secara berkala, kandang perlu dibersihkan dengan air bersih dan dibilas dengan air yang mengandung garam. Setelah itu, kandang dijemur di bawah sinar matahari untuk mematikan telur-telur cacing yang mungkin masih bersarang.
Telur-telur cacing biasanya terdapat pada makanan atau minuman yang kurang bersih. Ketika termakan, telur atau larva tersebut akan berkembang biak dan mencuri saripati makanan di dalam tubuh hewan inang. Selain itu, cacing bisa menginfeksi melalui kulit hewan peliharaan dari lingkungan sekitarnya.
Melakukan perawatan kebersihan tubuh anjing atau kucing secara berkala dapat memperkecil risiko terkena cacingan. Hal ini bertujuan agar rambut, media yang menjadi sarang hidup kutu, tetap terjaga kebersihannya. Untuk memastikan kondisi kesehatan hewan kesayangan, tes fekal dapat dilakukan setiap 6 bulan. Selain itu, tes kotoran dapat dilakukan setiap tahun.

Grooming, agar hewan kesayangan sehat dan tampil menawan

Pemberian obat cacing sebagai langkah preventif
Seperti yang dilakukan Annisa, pemberian obat cacing secara berkala terhadap hewan kesayangan bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan secara umum.
Pada awal kehidupannya, pemberian obat cacing dilakukan pada anjing sejak berumur 2 pekan setiap pekan hingga umur bayi anjing mencapai 1 bulan. Selanjutnya, pemberian dilakukan setiap 3 bulan. Sedangkan pemberian obat cacing pada anak kucing diberikan pada saat umurnya mencapai 3 pekan. Pemberian obat cacing berikutnya dilakukan setiap 3 bulan.
Dosis pemberian obat cacing berdasarkan bobot badan hewan, bukan berdasarkan umur. Oleh karena itu, semakin berat bobot badannya, dosis obat cacing yang harus diberikan semakin banyak. Pemberian obat cacing sebaiknya menggunakan obat khusus untuk hewan. Hal ini karena cacing yang menyerang hewan tidak semua sama dengan cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia. Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan pada malam hari. Pasalnya, pada waktu itu, hewan akan beristirahat dan tidak banyak melakukan aktivitas seperti pada waktu siang hari.
Cacing gelang
Kemungkinan terburuk serangan cacing gelang adalah kematian pada hewan kesayangan. Jenis cacing ini bisa menular melalui pemberian air susu induk anjing pada anaknya. Oleh karena itu, besar kemungkinan induk yang terinfeksi cacing gelang akan menurunkannya pada anak-anaknya.
Pencegahan infeksi cacing gelang dapat dilakukan dengan menjaga pakan anjing agar senantiasa higienis. Pengobatan induk anjing yang terkena cacingan dilakukan agar tidak menurunkan cacing ke anak-anaknya. Anak anjing yang dilahirkan dari induk anjing cacingan harus mendapatkan pengobatan secara berkala.
Setelah melahirkan, anak-anak anjing harus mendapat perawatan berupa pengobatan terhadap cacingan selama tiga bulan pertama sejak dilahirkan. Selanjutnya, pemberian obat cacing pada anak anjing bisa dilakukan setiap bulan hingga gejala cacingan lenyap.
Cacing pita
Pencegahan terhadap penularan cacing pita dapat dilakukan dengan membasmi kutu rambut secara berkala. Pasalnya, penyebaran cacing pita bisa terjadi karena kutu yang sudah terinfeksi cacing pita dimakan oleh hewan kesayangan. Selain kutu, hewan peliharaan juga sebaiknya dihindarkan dari binatang-binatang liar yang berpotensi menularkan cacing. Untuk pengobatan, serangan cacing pita pada hewan kesayangan bisa diatasi dengan pemberian obat cacing pita. Dosis pemberiannya disesuaikan dengan petunjuk yang terdapat pada kemasannya atau sesuai anjuran dokter hewan.
Cacing tambang
Seperti halnya cacing gelang, penularan cacing tambang bisa terjadi melalui perpindahan cacing dari induk ke anaknya. Oleh karena itu, induk yang tengah hamil harus mendapat perawatan yang semestinya. Dengan demikian, induk bisa terbebas dari jangkitan infeksi cacing ketika melahirkan anak-anaknya. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah untuk senantiasa menjaga agar lingkungan sekitar selalu bersih.
Cacing cambuk
Cacing cambuk dapat ditularkan dari induk yang terinfeksi ke anak-anaknya. Selain itu, penularannya juga bsa melalui air susu ketika induk tengah menyusui anak-anaknya. Oleh karena itu, pencegahan terhadap penyebaran cacing dapat dilakukan dengan merawat kesehatan induk.
Cacing hati
Pencegahan terhadap infeksi cacing hati dilakukan dengan memberantas tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk malaria. Sebabnya, cacing hati ditularkan melalui nyamuk malaria yang mengandung benih cacing hati. Nyamuk berkembang biak pada tempat-tempat genangan air. Oleh karena itu, pada musim penghujan, di mana kondisi lingkungan sangat lembap, nyamuk akan cepat berkembang biak. Selain itu, kondisi dengan kelembapan tinggi merupakan tempat yang ideal bagi perkembangbiakan cacing.

Agar infeksi bisa terdeteksi sedini mungkin, hewan bisa menjalani tes cacing hati secara berkala. Biasanya, pemeriksaan berkala ini bisa dilakukan sekali dalam setahun. Pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan obat cacing pada hewan yang terinfeksi cacing hati. Agar penyakit cacingan tidak terjangkit kembali, hewan peliharaan selanjutnya diberikan obat cacing secara berkala.