Pakan yang Baik, Kunci Kesehatan Anjing

Sebagian dari kita masih beranggapan bahwa anjing merupakan hewan karnivora sejati, seperti halnya kucing. Hewan karnivora menggantungkan makanannya dari hewan, yang biasanya berupa daging. Namun, benarkah anggapan demikian?

Bagi makhluk hidup, makanan digunakan sebagai sumber energi, pertumbuhan, dan bertahan dari serangan penyakit. Sama halnya dengan makhluk hidup lainnya, anjing menggunakan makanannya untuk kelangsungan hidup. Mereka membutuhkan makanan dengan nilai nutrisi yang seimbang. Asupan nutrisi yang tidak seimbang menyebabkan gangguan kesehatan pada anjing.
Tidak seperti anggapan sebagian besar orang, sebenarnya anjing merupakan hewan omnivora. Mereka tidak hanya membutuhkan makanan yang berasal dari hewan, tetapi juga makanan dari tumbuhan. Anjing memerlukan serat tumbuhan dalam asupan makanannya. Ketika asupan serat kurang, anjing akan mengalami sembelit ketika buang air besar. Hal ini menjadi bukti bahwa anjing adalah hewan omnivora.
Anjing mendapatkan serat dari makanan berupa sayuran, buah, dan sebagainya. Itulah sebabnya, anjing pun terkadang memakan rumput dan dedaunan dengan lahapnya. Bukti bahwa anjing memerlukan nutrisi dari tumbuhan sebagai sumber makanannya.
Namun, ceroboh dalam memberikan pakan pun tidak membantu. Meskipun anjing membutuhkan serat, tidak lantas hewan ini bisa makan semua jenis makanan dari tumbuhan layaknya manusia. Makanan yang cocok bagi manusia belum tentu bisa diberikan untuk anjing. Hal ini disebabkan adanya banyak perbedaan, baik dalam sistem pencernaan maupun fisiologinya. Pemberian makanan yang tidak cocok bisa berakibat fatal bagi anjing seperti timbulnya diare, alergi, keracunan, bahkan bisa berujung pada kematian.

Pakan nabati yang baik dan tidak baik
May, begitu sapaan akrab wanita muda ini. Ia memiliki seekor anjing kesayangan sejenis peranakan schanauser miniature. May menamainya anjing kecilnya ‘Minnie’. Tubuhnya dipenuhi bulu panjang dan lebat, halus, mengkilat bak boneka.
Kandidat doktor UPM ini sudah mengadopsi hewan kesayangannya sejak anjing tersebut berumur 2 bulan. Sekarang, di umurnya yang ke-9 tahun ini, Minnie masih tetap aktif dan sangat suka bermain. Permainan yang disukainya adalah ‘petak umpet’. Meskipun selalu berada di dalam rumah, Minnie sudah terlatih ke toilet. Sifatnya penurut, aktif, tetapi juga banyak tidur.
May mempunyai kebiasaan memberikan pakan berupa buah-buahan untuk hewan kesayangannya itu. Buah-buahan ini bisa diberikan pada anjing sebagai selingan. Menurutnya, jenis buah seperti pisang dan durian tidak masalah jika diberikan pada anjingnya. “Tapi saya hanya memberinya porsi kecil saja, kira-kira seukuran uang logam (koin). Ia sangat menyukainya,” paparnya.

Foto May dan Mannie, anjing kesayangannya

Namun, tidak semua jenis buah cocok untuk anjing. Buah anggur merupakan salah satu di antaranya. Anggur sangat tidak baik diberikan pada anjing. Sebagai tambahan, produk makanan olahan yang berasal dari anggur juga tidak cocok untuk anjing. Meskipun demikian, belum ada fakta yang bisa menerangkan hal ini. Kondisi ini diduga karena zat yang terkandung dalam anggur bisa memicu autoimun dalam tubuh anjing bekerja secara berlebihan.
Selain itu, anjing juga tidak boleh diberi makan buah alpukat. Buah ini sangat bermanfaat bagi manusia, di antaranya karena kandungan vitamin A-nya yang tinggi. Namun, tidak bagi anjing. Buah ini ternyata memiliki zat bernama persin. Senyawa ini bisa menyebabkan anjing muntah dan mengalami diare. Tidak hanya itu, semua bagian tumbuhan ini, baik berupa daun maupun batang, tidak baik untuk dikonsumsi anjing.
Penting diingat, tidak semua pakan produksi pabrik cocok untuk anjing. Pakan ini biasanya dijual di toko-toko hewan peliharaan. Dari toko tersebut, May biasanya memperoleh paket pakan untuk hewan kesayangannya. Ia teratur memberi makan Minnie dua kali dalam sehari. Namun, ia memilih pakan yang bebas jagung. “Salah seorang pemilik toko tersebut memberi tahu saya, anjing tidak bisa mencerna pakan dari jagung,” papar May. Karena alasan tersebut, ia menghindari pemberian pakan yang mengandung jagung pada Minnie. Berdasarkan penelitian, konsumsi jagung pada anjing terkait dengan munculnya beberapa kelainan tubuh, misalnya alergi, kembung, dan pembengkakan sendi.
Terakhir, jenis makanan nabati yang tidak cocok diberikan untuk anjing adalah jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang macademia. Jenis kacang ini biasa ditemukan dalam batang coklat. Efek dari pemberian kacang ini bisa menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan pada kaki mereka. Coklat pun termasuk makanan yang tidak dianjurkan untuk diberikan pada anjing.
May memberikan buah-buahan sebagai pakan selingan, misalnya makanan ringan. Kadang, jika Minnie tidak mau makan menu utama, May memberikan sejenis makanan ini. “Jika Minnie menyukai makanan ringan tersebut, artinya, dia baik-baik saja. Akan tetapi, jika masih saja tidak mau memakannya, saya harus memeriksakannya ke dokter hewan,” imbuhnya.


Pakan hewani yang baik dan tidak baik
Hampir semua jenis daging ternak cocok untuk pakan anjing. May menuturkan, pakan utama anjing bisa berasal dari daging sapi, domba, kambing, atau ayam. Pakan yang terbuat dari daging sapi atau daging domba akan membuat bulu anjing tampak sehat dan berkilau. Namun, Minnie tidak menyukai pakan tersebut sehingga May beralih ke pakan yang terbuat dari daging ayam.
Produk hewani berikutnya, yang akrab di kalangan penggemar anjing peliharaan, adalah susu. Banyak orang yang beranggapan keliru bahwa susu baik untuk anjing. Faktanya, susu, yang saat ini beredar sebagian besar adalah susu sapi. Di dalamnya terkandung senyawa laktosa, molekul disakarida yang tersusun oleh dua molekul monosakarida, yaitu galaktosa dan glukosa. Di dalam saluran pencernaan manusia, laktosa ini akan dipecah menjadi dua molekul gula sederhana dengan bantuan enzim laktase.
Sayangnya, anjing tidak memiliki enzim sejenis dalam saluran pencernaannya. Akibatnya, pemberian susu berlaktosa akan menyebabkan anjing mengalami diare atau alergi. Gejalanya bisa ditengarai pada kulit anjing yang tampak ruam-ruam.  Singkatnya, susu dan produk susu, terutama yang berasal dari sapi tidak diperbolehkan untuk diberikan pada anjing.
Pakan yang tidak baik untuk anjing berikutnya adalah tulang. Meskipun sudah direbus, tulang sangat berbahaya bagi anjing. Secara fisik, tulang bersifat keras dan tidak mudah dicerna. Menurut penuturan May, pemberian tulang dikhawatirkan bisa melukai kerongkongan anjing. Bahkan, ketika berada di dalam saluran pencernaan, serpihan tulang ini masih tajam dan bisa jadi melukai dinding usus.
Pada umumnya, sejenis pakan hewani, misalnya daging, telur, dan ikan baik untuk dikonsumsi anjing. Namun, sebaiknya, makanan tersebut tidak diberikan dalam bentuk mentah. Hal ini karena bahan pakan yang masih mentah diduga masih banyak mengandung bakteri yang berbahaya bagi kesehatan anjing. Misalnya, Salmonella, sejenis bakteri patogen yang kerap ditemukan pada permukaan cangkang telur mentah, tak terkecuali pada daging mentah. Bakteri ini berbahaya bagi kesehatan, baik bagi manusia maupun anjing. Infeksi pada sistem pencernaan bisa menyebabkan sakit perut parah, diare, atau kram perut.


Pakan tambahan
Nah, bagaimana dengan imbuhan (supplement) pakan? May menuturkan, ia tidak memberikan Minnie imbuhan pakan (supplement) secara khusus, kecuali jika terjadi musim penyakit demam. Menurutnya, dokter hewan merekomendasikan pemberian glukosa pada anjing. Menurut pengakuan May, yang sudah memelihara hewan kesayangannya selama bertahun-tahun, memberikan air gula (glukosa) pada anjingnya bisa memperbaiki kesehatannya. Tentu saja hal ini ia lakukan di samping memberikan anjingnya dengan pakan yang biasa ia beli di toko hewan kesayangan. Menurutnya, pemberian air glukosa bisa membuat bulunya berkilau dan semakin sehat.
“Apalagi jika matanya banyak berair, saya memberinya minuman glukosa. Dokter hewan saya yang memberitahu hal ini,” tutur May yang sehari-hari bekerja sebagai peneliti di Sime Darby, salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Malaysia. Di samping faktor kecocokan sampo, menurut paparan May, air glukosa ini bermanfaat juga dalam memunculkan kilauan pada bulu anjing.
Glukosa adalah sejenis gula, seperti halnya gula yang sering kita konsumsi. Bedanya, gula pasir, yang umumnya berasal dari tebu berbentuk sukrosa, molekul gula yang berupa disakarida. Di dalam tubuh, sukrosa tidak bisa langsung digunakan, akan tetapi dipecah terlebih dahulu menjadi dua molekul gula sederhana, yaitu glukosa dan fruktosa. Berbeda dengan sukrosa, glukosa merupakan molekul gula monosakarida sehingga bisa langsung dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Selain memberikan pakan utama secara teratur, May memberikan makanan ringan sekali dalam sebulan, misalnya dengan porsi ¼ bagian jantung ayam untuk meningkatkan kesehatannya. Tentu saja bahan ini dimasak terlebih dahulu sebelum diberikan.

Menurutnya, yang tak kalah penting adalah memberi air minum yang cukup. Air putih sangat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh anjing. Sehingga, kecukupan air akan mendukung kesehatan anjing agar tetap prima. Zat ini sama pentingnya dengan asupan pakan berupa karbohidrat, protein, mineral, serat, dan vitamin.