Pertolongan Pertama Pada Anjing dan Kucing







Tidak hanya manusia,  hewan pun bisa mengalami kecelakaan atau cedera, termasuk juga hewan kesayangan anda, anjing. Cedera ringan hingga berat bisa berakibat fatal jika tidak ditanggulangi dengan tepat. Lantas, bagaimana penanganan pertama (P3K) yang tepat terhadap anjing yang cedera?
Memberikan pertolongan pada anjing yang mengalami kecelakaan/cedera lebih aman jika dilakukan oleh dokter hewan yang berwenang. Mereka akan lebih tahu cara penanganan yang tepat terhadap cedera tersebut. Namun, bukan berarti sebagai pemilik hewan, kita tidak bisa melakukan apa-apa. Alangkah baiknya, kita mengetahui cara-cara memberikan pertolongan pertama sebagai langkah awal sebelum dibawa ke dokter hewan yang ahli.
Tentu saja, dalam hal ini, aspek keamanan dan keselamatan si pemilik merupakan prioritas yang utama. Artinya, jangan sampai berniat memberikan pertolongan, namun keselamatan si penolong justru terabaikan. Akibat pengabaian ini, bisa saja anjing yang akan ditolong justru merasa terancam, sehingga malah mencakar, menggigit atau melukai penolongnya. Pasalnya, dalam kondisi kesakitan, perilaku anjing bisa berubah secara mendadak. Jika perlakuan tepat, anjing bisa berperilaku lebih tenang. Namun, terkadang, jika perlakuan kita kurang tepat, hewan ini bisa menjadi agresif, bahkan terhadap pemiliknya sendiri.
Langkah yang tepat di antaranya adalah dengan melakukan pendekatan terlebih dahulu. Lakukanlah tindakan ini dengan tenang, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa. Cara yang sering dilakukan oleh para penyayang binatang di antaranya adalah dengan memanggil nama hewan tersebut, mendekatinya dari arah belakang untuk menghindari kesan konfrontatif. Selanjutnya, usaplah bagian belakang kepalanya sembari diajak berkomunikasi dengan suara lembut dan tenang.
Langkah berikutnya, adalah melakukan pencegahan terhadap bahaya gigitan. Untuk anjing yang bermoncong, tindakan yang bisa dilakukan salah satunya adalah pemasangan berangus. Namun, bagi anjing bermuka rata, berangus bisa diganti dengan kain halus tebal, misalnya selimut atau handuk untuk perlindungan kepala. Berangus tidak dianjurkan dikenakan pada anjing yang mengalami gangguan pernafasan atau sering mengalami muntah. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu pernafasan dan menyumbat jalan udara.
Peragaan cara mendekati anjing cedera, dan cara meng handle anjing bermuka rata dengan handuk.

Ilustrasi beberapa contoh berangus yang sudah jadi, tali dan sejenis kain sebagai pengganti tali.
Berangus siap pakai banyak tersedia di pet shop. Caranya menggunakannya cukup mudah. Moncong anjing dimasukkan ke lubang berangus tersebut. Bagian berangus yang lebar berada di rahang anjing bagian bawah. Selanjutnya, tali berangus diikatkan di belakang telinga anjing.
Alternatinya, berangus siap pakai bisa diganti dengan kain lembut yang bisa dipilin menyerupai tali. Tali kain tersebut dibuat simpul menyerupai berangus. Pada saat pemasangan, posisi simpul berada di bagian bawah moncong anjing. Setelah terpasapng pada moncong, tarik bagian ujung tali kain tersebut sehingga menekan moncong terkatup. Lakukan langkah ini dengan hati-hati agar tidak melukai anjing.
Akan tetapi, jika pada bagian moncong atau kepala terdapat luka, sebaiknya berangus tidak perlu dipasang. Alternatifnya, handuk, kain tebal, atau selimut bisa menjadi pengganti berangus.
Amati perilaku anjing
Langkah pertama sebelum memberikan pertolongan pertama adalah dengan mendiagnosa jenis cedera. Amati perilakunya. Jika hewan tersebut tampak terkulai di lantai, periksa detak jantungnya, fungsi pernafasannya, dan suhu tubuhnya. Amati juga apakah selaput lendirnya normal. Langkah pemeriksaan cedera atau luka bisa dilakukan pada sekujur tubuhnya, mulai dari kepala, kaki, hingga ke bagian ekor. Jika terdapat bagian yang tampak tidak normal, bisa dilakukan langkah pertolongan pertama.
Pertolongan pada anjing yang luka
Jika anjing didapati terluka, bersihkan terlebih dahulu daerah sekitar luka tersebut dari material kasar yang sekiranya menempel. Bagian rambut pada daerah sekitar luka bisa digunting dengan gunting bengkok untuk memudahkan pemberian pertolongan. Untuk menghindari infeksi, bagian yang luka dibersihkan dengan kain kassa steril yang ditetesi rivanol. Pada pembersihan luka lama yang belum kering atau luka yang terlalu kotor, rivanol bisa diganti dengan larutan hidrogen peroksida (H2O2 ). Setelah luka bersih, salep atau cairan iodine bisa dioleskan pada luka tersebut.
Setelah luka dibersihkan, untuk penutup luka, bisa digunakan plester, kassa steril, atau perban. Agar luka tidak terkena garukan atau jilatan, pasangkan elizabeth collar pada bagian tersebut. Elizabeth collar banyak dijual di pet shop atau bisa dijumpai di klinik hewan.
Bila luka daerah badan, kain kassa dapat ditutup dengan plester di sekitar luka tersebut. Namun, jika luka terdapat pada bagian kaki atau ekor, kain kassa dapat dibalut dengan perban. Selanjutnya, setelah mendapatkan pertolongan pertama, hewan segera dibawa ke dokter hewan atau ke klinik hewan terdekat untuk mendapatkan pengobatan semestinya..
Peragaan merawat luka  dan membuat serta memasang elizabeth collar.
Pertolongan pernafasan buatan
Pernafasan buatan diperlukan jika proses pernafasan anjing terhenti karena suatu hal. Cara memberikan resusitasi adalah pertama-tama dengan membaringkan anjing di permukaan yang datar. Moncong anjing menengadah ke langit. Mulutnya dikatupkan dengan genggaman tangan yang melingkari moncongnya. Selanjutnya, tiupkan udara dari mulut melalui genggaman tangan ke arah hidung anjing. tindakan resusitasi dilakukan sebanyak 12 – 15 kali tiupan per menit. Pertolongan ini dilakukan hingga anjing bisa bernafas kembali.
Pertolongan pada jantung
Jika karena suatu sebab, jantung berhenti berdetak atau nafas terhenti, tindakan resusitasi bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama. Di antara bentuk pertolongan tersebut di antaranya adalah dengan pernafasan buatan seperti yang sudah dibahas di atas atau langsung dengan memicu agar jantung bisa berfungsi kembali. Untuk melakukan resusitas, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah membaringkan anjing pada salah satu sisi tubuhnya. Tempelkan telapak tangan kiri dan kanan secara bertindih dengan bagian dalam menyentuh dada anjing. Berikan tekanan yang bertenaga sedang untuk memicu kerja jantung. Pemberian tekanan ini dilakukan sebanyak 60 – 80 kali setiap menitnya, seperti detak jantung. Pertolongan ini dilakukan hingga anjing tampak bisa bernafas kembali.
peragaan cara melakukan pemulihan fungsi jantung dan paru.
Pertolongan pada anjing yang keracunan
Keracunan pada anjing bisa diakibatkan karena makanan. Untuk mengatasinya, bisa digunakan larutan hydrogen peroksida (H2O2) 3 %. Dosis pemberiannya adalah sebanyak 2,5 hingga 5 ml untuk setiap 2,5 kg berat badan hewan. Larutan ini bisa dicampur dengan susu agar anjing tertarik untuk meminumnya sendiri. Jika masih tetap tidak mau meminumnya, pemberian larutan bisa disuapi hingga mencapai dosis. Selanjutnya, tunggu beberapa menit hingga anjing memuntahkan isi perutnya. Namun, jika belum muntah juga, pemberian larutan hydrogen peroksida bisa diulangi setelah masa jeda 10 menit.
Segera hubungi veteriner/ klinik hewan
Tindakan-tindakan yang sudah dipaparkan di atas bersifat pertolongan pertama. Artinya, langkah mengatasi kondisi darurat sebelum dilakukan pengobatan yang semestinya. Untuk itu, selanjutnya, setelah pertolongan ini dilakukan, anjing segera dibawa ke klinik hewan terdekat atau bisa dengan menghubungi dokter hewan. Penting untuk diperhatikan, agar tidak menggunakan obat-obatan tanpa pihak berwenang, meskipun obat-obatan tersebut dijual bebas. Pasalnya, obat-obatan tersebu bisa saja membahayakan hewan kesayangan anda (noerhidajat).